hari ini saya akan nge-post tugas mulok saya. pergunakan sebaik mungkin yah!
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Busana berasal dari bahasa sansekerta
"bhusana" yang berati pakaian. Busana merupakan segala sesuatu yang
dipakai manusia mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki. Busana yang kita
kenakan sekarang merupakan perkembangan dari busana dasar . Dengan melalui
makalah mengenai sejarah busana ini,kita bisa mengetahui penjelasan tentang
awal adanya busana dasar tersebut sehingga seperti busana yang kita kenakan sekarang
pada masa ini.
B.
Tujuan
a.
menjelaskan sejarah busana
b.
menyebutkan tujuan berbusana
C.
Rumusan
Masalah
a.
Bagaimana sejarah busana?
b.
Apa sajakah tujuan berbusana?
BAB II
ISI
A.
Sejarah Busana
Busana berasal dari bahasa sansekerta
"bhusana" yang berati pakaian. Busana merupakan segala sesuatu yang
dipakai manusia mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki. Pada zaman pra
sejarah, manusia belum mengenal busana seperti sekarang. manusia memakai kulit
binatang, tumbuh- tumbuhan untuk menutupi tubuh mereka. manusia purba yang
hidup di daerah dingin menutupi tubuhnya dengan kulit binatang, misalnya kulit
domba yang berbulu tebal. sedangkan manusia purba yang hidup di daerah panas,
melindungi tubuh mereka dengan memanfaatkan kulit pepohonan yang direndam
terlebih dahulu lalu dipukul - pukul dan dikeringkan. selain itu mereka juga
menggunakan dedaunan dan rumput. Sebelum mengenal tenunan, manusia pada zaman
dahulu mengenakan pakaian hanya pada bagian-bagian tertentu saja, seperti pada
bagian dada atau pada lingkar pinggang atau panggul. Bahan yang digunakan
didapat dari lingkungan sekitar, baik berupa kulit binatang, kulit batang bahkan
daun. Fungsinya juga hanya sebagai penutup bagian tertentu pada tubuh.
Manusia purba sudah mengenal
penggunaan aksesoris, mereka menggunakan kerang, biji - bijian, dan taring
binatang yang disusun sedemikian rupa menjadi asesoris seperti kalung, gelang,
dll. Pemakaian asesoris pada jaman purba lebih ditekankan kepada fungsi
kepercayaan atau mistis. menurut kepercayaan mereka, dengan memakai benda -
benda tersebut dapat menunjukkan kekuatan atau keberanian dalam melindungi diri
dari roh - roh jahat dan agar selalu dihormati. cara lain yang dilakukan yaitu
dengan membubuhkan lukisan di tubuh mereka yang dikenal dengan
"tattoo".Walaupun sudah mengenal bentuk tapi bentuknya sederhana
dengan wujud geometris yaitu segi empat atau segi empat panjang. Cara pakai ada
yang dililitkan, ada pula yang dilubangi untuk memasukkan kepala. Perkembangan
bentuk busana mengalami kemajuan yang cukup pesat. Dari penggunaan kulit kayu,
kulit binatang, dll manusia akhirnya menemukan teknologi pembuatan kain, yang
pada awalnya masih sangat sederhana yaitu dengan menggunakan Alat Tenun Bukan
Mesin ( ATBM).
Dalam perkembanganya, bentuk maupun cara penggunaannya digolongkan
menjadi bentuk dasar busana, yaitu celemek panggul, ponco, tunika, kaftan,
kutang, pakaian bungkus.
v
Celemek panggul
Celemek panggul adalah bentuk pakaian yang paling sederhana dibuat
dari sehelai kain panjang yang dililitkan satu atau beberapa kali pada tubuh
bagian bawah dari pinggang sampai lutut atau sampai menutup mata kaki. Busana atau pakaian ini sering disebut dengan
pakaian bungkus. Dalam perkembangannya pakaian ini dikenal dengan nama kain
panjang atau sarung.
v
Ponco
Ponco adalah bentuk dasar busana yang dibuat dari kain segiempat
dan diberi lubang ditengah untuk memasukkan kepala. Sisi baju tidak dijahit.
v
Tunika
Pengembangan bentuk dasar ponco adalah tunika. Dibuat dari kain
segiempat, berukuran dua kali panjang antara bahu sampai mata kaki atau sampai
batas panggul. Kain dilipat dua menurut panjangnya, dengan lipatan disebelah
atas. Pada pertengahan dibuat lubang leher dengan belahan pendek pada bagian
tengah muka. Sisi-sisinya dijahit dari bawah hingga + 25cm sebelum lipatan.
Bagian yang tidk dijahit dipakai untuk memasukkan lengan. Di Indonesia
peninggalan bentuk ini disebut baju bodo dan baju kurung.
v
Kaftan
Kaftan merupakan perkembangan bentuk dasar tunika. karena dibuat
dari kain yang berbentuk segi empat.Bagian tengah muka dibuat belahan sampai
bawah, hingga cara mengenakannya tidak perlu melalui kepala. Bentuk dasar
busana ini di Indonesia dikenal dengan nama baju kebaya.
v
Busana Bungkus
Bentuk pakaian bungkus merupakan pakaian yang berbentuk segi empat
panjang yang dipakai dengan cara dililitkan atau dibungkus ke badan mulai dari
dada, atau dari pinggang sampai panjang yang diinginkan seperti celemek
panggul. Pakaian bungkus ini tidak dijahit, walaupun pada saat pakaian bungkus
ini muncul jarum jahit sudah ada. Pemakaian pakaian bungkus ini dengan cara
dililitkan ke tubuh seperti yang ada di India yang dinamakan sari, toga dan
palla di Roma, chiton dan peplos di zaman Yunani kuno, kain panjang dan
selendang di Indonesia.
Pada perkembangannya, pakaian bungkus berbeda-beda dalam cara
pemakaiannya untuk tiap daerah, sehingga muncul pakaian bungkus yang namanya
berbeda-beda di antaranya:
a.
Himation, yaitu bentuk busana bungkus yang
biasa di pakai oleh ahli filosof atau orang terkemuka di Yunani Kuno. Himation
ini panjangnya 12 atau 15 kaki yang terbuat dari bahan wol atau lenan putih
yang seluruh bidangnya di sulam. Busana ini dapat dipakai di atas chiton atau
dengan mantel. Bentuk busana yang hampir menyerupai himation ini yaitu pallium
yang biasa dipakai di atas toga oleh kaum pria di Roma pada abad kedua.
b.
Chlamys, yaitu busana yang menyerupai
himation, yang berbentuk longgar. Biasanya dipakai oleh kaum pria Yunani Kuno.
c.
Mantel/shawl, yaitu busana yang berbentuk segi
empat panjang yang dalam pemakaiannya disampirkan pada satu bahu atau kedua
bahu. Pada bagian dada diberi peniti sehingga muncul lipit-lipit dan pada kedua
ujungnya diberi jumbai-jumbai.
d.
Toga,
merupakan bentuk pakaian resmi yang dipakai sebagai tanda kehormatan di zaman
republik dan kerajaan di Roma. Ada beberapa jenis toga di antaranya yaitu, toga
palla yaitu toga yang dipakai saat berkabung dan toga trabea yang dibuat
menyerupai cape bayi.
e.
Palla, yaitu busana wanita Roma di zaman
republik dan kerajaan, dipakai di atas tunika atau stola. Pemakaiannya hampir
sama dengan shawl yang disemat dengan peniti. Warna palla pada umumnya warna
biru, hijau dan warna keemasan.
f.
Paludamentum, sagum dan abolla, yaitu sejenis
pakaian jas militer di zaman prasejarah.
g.
Chiton, yaitu busana pria Yunani Kuno yang
mirip dengan tunik di Asia. Bahan chiton biasanya terbuat dari bahan wol, lenan
dan rami yang diberi sulaman dengan benang berwarna dan benang emas sebagai
pengaruh tenunan Persia.
h.
Peplos dan haenos, yaitu busana wanita Yunani
Kuno yang bentuk dasarnya sama dengan chiton, ada yang dibuat panjang dan ada
yang pendek. Pada bagian bahu ada lipit-lipit yang ditahan dengan peniti dan
ada kalanya pada pinggang juga dibuat lipit-lipit sehingga terlihat seperti
blus. Peplos dari Athena memakai ikat pinggang yang diikat di atas lipit-lipit
di pinggang.
i.
Cape atau cope, yaitu busana paling luar pada
pakaian pria di Byzantium yang berbentuk mantel yang diikat pada bahu atau
leher dan diberi hiasan bros.
v
Kutang
Kutang berarti tidak memiliki belahan. Kutang adalah perkembangan
dari busana bungkus yang sisinya disatukan. Contoh busana ini adalah kaos yang
sering kita gunakan. Setiap busana bagian atas yang tidak memiliki belahan,
bentuk dasarnya adalah kutang
v
Celana
Celana muncul untuk melengkapi Kaftan. Celana berfungsi menututupi
bagian tubuh bagian bawah. Awalnya celana terdiri dari kain berbentuk sarung
atau rok yang kemudian dibentuk menjadi celana dengan cara menarik bagian
tengahnya, hingga terciptalah berbagai model celana hingga sekarang. Dari 4
bentuk busana di atas, banyak model yang berkembang hingga saat ini (D.Frida,
Perkuliahan).
B. Tujuan
Berbusana
Tujuan berbusana pada jaman dahulu hanya sekedar menutup aurat
atau rasa malu saja. Namun seiring berkembangnya jaman pada masa kini tujuan
berbusana adalah untuk
1. Memenuhi syarat adat istiadat, peradaban dan kesusilaan
2. Memenuhi syarat kesehatan
3. Memenuhi rasa keindahan
4. Menunjukan jenis profesi
5. Menutupi kekurangan dari bagian tubuh.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari
bentuk maupun cara penggunaannya, busana awal digolongkan menjadi bentuk dasar
busana, yaitu celemek panggul, ponco, tunika, kaftan, kutang, pakaian bungkus.
B.
Saran
Dalam membuat makalah seperti ini,
sebaiknya mengambil referensi yang berbeda-beda dan disatukan sehingga materi
yang diperoleh lebih lengkap.
Daftar Pustaka
Sumber: http://id.shvoong.com/humanities/arts/2260440-sejarah-busana-pakaian-bungkus/#ixzz2EJ3xqUbJ
Makasih..
maaf kamu salah di bagian gambar tuniknya....tunik itu seperti atasan (baju)atau berupa kaos
informasinya menarik min jadi saya tau nih sejarahnya http://grosirkemejapria.com/contact-us/ kemeja lebih luas lagi
Artikel yang menarik. ada baiknya mengetahui sejarah busana dulu sebelum membeli segala macam busana sehari hari. dari mulai celemek yang cantik untuk memasak, jaket untuk keluar di musim hujan, dll. thanks artikelnya..